Jumat, 31 Agustus 2018

Hijrah itu Berat Saudaraku

Hijrah itu berat saudaraku

Sudah lama ya tidak menulis disini ... setelah berbulan berkutat dengan kesibukan mengurus anak lanang dan e-book yang belum juga selesai.
Meski tak bisa berbuat banyak, tapi tetap berusaha mendampinginya menempuh ujian. Menjaga amanah agar tak sia-sia merubah hidup.

Ternyata hijrah itu berat saudaraku. Selalu saja ada godaan untuk kembali pada kehidupan rutinku dulu. Rutinnya sih tak terlalu berat selama aku mau mengorbankan waktu istirahatku, tidur lebih sedikit dan harus siap berakrobat dari pagi hingga malam hari. Bukan itu hijrahku.

Hijrahku, aku berusaha hidup lebih baik. Menghindari penghasilan dari tempat yang masih bagi sebagian orang ada ribanya. Walaupun aku tak terlibat langsung tapi aku jadi ragu. Dan memilih untuk hijrah.

Hijrahku yang lain, agar aku lebih punya waktu untuk berkomunikasi dengan Penciptaku yang selama ini mungkin aku terlalu abai, dengan alasan waktuku yang sedikit.

Dan godaan setelah hijrah dengan tawaran-tawaran untuk kembali pada dunia kerjaku yang dulu.

Ah hijrah itu memang berat saudaraku, apalagi dengan hijrah aku menyadari penghasilan keluarga jadi berkurang. Tapi aku percaya... rejeki selalu ada dimana-mana selama aku mau mencari dan berusaha. Semoga


Tidak ada komentar:

Posting Komentar